Sebuah dokumentasi yang berkisar tentang permulaan kewujudan pergerakan Black Metal yang berpengkalan di Oslo, Norway dan isinya juga menceritakan tentang bagaimana band-band black metal perintis seperti Mayhem dan Burzum menjadi satu fenomena dalam budaya Eropa seterusnya seluruh dunia. Tidak lupa juga isinya menceritakan bagaimana budaya Black Metal ini bertukar menjadi ganas dan kejam seperti kejadian membunuh diri oleh pengikutnya, pembakaran Gereja dan yang paling sadis pembunuhan kejam di antara leader Black Metal ini - diantara Count Grishnackh (Burzum) dan Euronymous (Mayhem).
Isinya juga mengandungi sesi temu ramah bersama Gylve "Fenriz" Nagell, Penggagas band dan juga drummer band Dark Throne, Jan Axel "Hellhammer" dari band Mayhem, Abbath dari Immortal (my all time favourite black metal band...period) dan yang menjadi highlight dokumentari ini ialah sesi interview bersama Varg "Count Grishnackh" Vikernes (Musician, Burzum, Mayhem) Pengasas Burzum - band one man show yang banyak mengubah corak permainan musik black metal dari bentuk tradisional kepada sound yang lebih apik dan story-telling tentang mitos-mitos budaya Norway. Yang lucunya di sini, saya ingatkan pada mulanya "Count Grishnackh" adalah seorang yang buas memandang sesi interview tersebut dibuat di dalam penjara High-Security di Norway, rupa-rupanya Count ini merupakan orang yang berfalsafah tinggi dengan ideologi yang telah diciptanyanya.
Bagian yang paling klimaks dalam dokumentasi ini ialah apabila penangkapan oleh pihak berkuasa ke atas Varg Vikernes menjadi bahan sensasi media massa pada ketika itu dan ini menambahkan lagi ketegangan di antara Varg dan Oysten Euronysmous (Boss Helvete Shop dan pengasas Mayhem). Sesungguhnya mereka berdua mempunyai ideologi yang berbeza, di mana Varg dengan sifat fundementalisme terhadap kebudayaan paganisme Norway yang menganggap bahawa ajaran Kristian telah menghapuskan budaya tersebut, walhasil Euronysmous pula bercita-cita tinggi untuk menubuhkan satu sindiket yang digelar Black Metal Mafia.
Dari sini kita dapat perhatikan bagaimana ideologi ini merosakkan persahabatan mereka (the circle of friends) dan sekaligus meletakkan mereka ke dalam lembah jenayah. Pada mulanya mereka cuma artis-artis yang coba mengekspresikan hasil seni mereka ke dalam bentuk musik. Kita semua boleh ambil pesan dari kisah ini, treath Black Metal as a music form, not a lifestyle.
Isinya juga mengandungi sesi temu ramah bersama Gylve "Fenriz" Nagell, Penggagas band dan juga drummer band Dark Throne, Jan Axel "Hellhammer" dari band Mayhem, Abbath dari Immortal (my all time favourite black metal band...period) dan yang menjadi highlight dokumentari ini ialah sesi interview bersama Varg "Count Grishnackh" Vikernes (Musician, Burzum, Mayhem) Pengasas Burzum - band one man show yang banyak mengubah corak permainan musik black metal dari bentuk tradisional kepada sound yang lebih apik dan story-telling tentang mitos-mitos budaya Norway. Yang lucunya di sini, saya ingatkan pada mulanya "Count Grishnackh" adalah seorang yang buas memandang sesi interview tersebut dibuat di dalam penjara High-Security di Norway, rupa-rupanya Count ini merupakan orang yang berfalsafah tinggi dengan ideologi yang telah diciptanyanya.
Bagian yang paling klimaks dalam dokumentasi ini ialah apabila penangkapan oleh pihak berkuasa ke atas Varg Vikernes menjadi bahan sensasi media massa pada ketika itu dan ini menambahkan lagi ketegangan di antara Varg dan Oysten Euronysmous (Boss Helvete Shop dan pengasas Mayhem). Sesungguhnya mereka berdua mempunyai ideologi yang berbeza, di mana Varg dengan sifat fundementalisme terhadap kebudayaan paganisme Norway yang menganggap bahawa ajaran Kristian telah menghapuskan budaya tersebut, walhasil Euronysmous pula bercita-cita tinggi untuk menubuhkan satu sindiket yang digelar Black Metal Mafia.
Dari sini kita dapat perhatikan bagaimana ideologi ini merosakkan persahabatan mereka (the circle of friends) dan sekaligus meletakkan mereka ke dalam lembah jenayah. Pada mulanya mereka cuma artis-artis yang coba mengekspresikan hasil seni mereka ke dalam bentuk musik. Kita semua boleh ambil pesan dari kisah ini, treath Black Metal as a music form, not a lifestyle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave a comment if the download link/article is DEAD/BAD, I'll FIX it soon !