Tampilkan postingan dengan label *Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label *Artikel. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Februari 2013

DICARI Calon Pak Kades Svkatani (BVRTAN) Periode 2013


Ayo yang berminat jadi Pak Kades Svkatani untuk periode 2013 !!!
Stay Trve, Stay Nesv

Untuk info, Check !! Facebook (http://www.facebook.com/Bvrtan) & Twitter (@Bvrtan)

Rabu, 13 Februari 2013

Pak Kades Mengundurkan Diri dari BVRTAN

Pernyataan yang mengejutkan pada tanggal 12 Februari 2012 di ungkapakan (Mantan) Pak Kades Svkatani sebagai vokalis band black metal asal Svkatani, Cimanggis - Depok yaitu Bvrtan
"Per hari ini tanggal 12 Febrvary 2013 Pak Kades resmi mengvndvrkan diri dari band ini. Mohon maaf lahir dan batin jika selama ini banyak kesalahan dan gak berkenan di hati bvat semvanya.
Terimakasih Stay nesv
"
Entah kenapa alasannya untuk resign dari Bvrtan padahal sebelumnya Bvrtan telah merilis full album ke duanya yang berjudul "Meranaers, Nelongsoers, Nesvers" (jika ingin download album Bvrtan - Meranaers, Nelongsoers, Nesvers klik "DOWNLOAD" mereka meperbolehkan untuk di download). Menurut Kvli Arit alasannya Pak Kades mengundurkan diri dari Bvrtan dikarenakan akibat mengalami goncangan batin karena berkali2 mimpi disiksa oleh malaikat supaya berhenti dari dunia orkes musrik kegelapan yang semalam paling parah karena disiksa sampai2 badan nya sakit semua saat bangun tidur... ini SERIUS,, tadi beliau sendiri yg curhat via telp dari saudi... jika ada teman2 yg mengerti fenomena ini harap memberikan solusi atas apa yg dialami oleh Pak Kades Svkatani... semoga semuanya dapat memaklumi keputusan Pak Kades Svkatani. Terima Kasih.
Namun apapun alasannya Pak Kades mengundurkan diri semoga saja Pak Kades tetap sehat selalu disana dan tetap menjalin silahturahmi kepada rakyat rakyat Svkatani yang selalu cinta padanya. Salam Nesv !!! (arif)
Check : 
Facebook (http://www.facebook.com/Bvrtan)
Twitter (@Bvrtan)
Reverbnation (http://www.reverbnation.com/bvrtan) 

Rabu, 10 Oktober 2012

Klarifikasi Pihak Panitia Event "Sidoarjo Summer Blast".. Siapa PENIPU ?

KALAU MEMBACA JANGAN SETENGAH-SETENGAH!!!

Atas banyaknya berita miring yang memojokkan kami selaku panitia event “SIDOARJO SUMMER BLAST” dan kota kami tercinta SIDOARJO. Sudah cukup lama kami diam atas berita miring mengenai event dan kota kami.
Sekarang kami akan memaparkan segala yang terjadi dan sejumlah bukti bahwa kami serius dan tidak main-main atas event kami.
Berikut adalah kronologi yang merupakan fakta mengapa kami mengCANCEL event dan menuntut HAK KAMI dikembalikan oleh pihak HAMMERSONIC.
# Pihak HAMMERSONIC menghubungi kami dan menawarkan tour tambahan CANNIBAL CORPSE untuk performance di SIDOARJO.
# kami sambut baik tawaran dari pihak HAMMERSONIC dengan berangkat ke JAKARTA guna membicarakan mengenai kedatangan CANNIBAL CORPSE ke INDONESIA,terjadi persetujuan antara pihak KAMI dan pihak HAMMERSONIC,bahwa setelah CANNIBAL CORPSE performance di Jakarta,di event HAMMERSONIC tgl 12 oktober 2012,kemudian di lanjut tgl 13 oktober 2012 di SIDOARJO.
#Kami meminta ijin membuka ticket presale untuk daerah sidoarjo dan sekitarnya.
#dan pihak HAMMERSONIC pun memberikan ijin untuk membuka ticket presale.
Dan apa yang terjadi …….???
Setelah kami mebuka ticket presale untuk daerah sidoarjo dan sekitarnya.
#pihak HAMMERSONIC mengeluarkan statement yang sangat mengecewakan kami,lewat jejaring social yang mengatakan :
“HATI-HATI PENIPUAN KONSER CANNIBAL CORPSE DI DAERAH LAIN SELAIN JAKARTA,SEBELUM ADA KONFIRMASI”
Tgl,22 juni 2012
# pihak kami menanyakan APA MAKSUD DARI KATA-KATA TERSEBUT…???
# pihak HAMMERSONIC menjawab dan beralasan dikarenakan kami belum kasih DP. Dan dari pihak MANAGEMENT CANNIBAL CORPSE sudah mengetahui tentang presale tersebut.
# pihak HAMMERSONIC meminta pihak kami untuk menarik segala publikasi dan penjualan ticket presale.
# OK……FINE!!! Pihak kami menarik semua publikasi dan menghentikan penjualan ticket presale,bahkan kami juga mengeluarkan statement yang isinya “MEMINTA MAAF PADA SEMUA PIHAK”.
# pihak HAMMERSONIC meminta uang DP 60% sebesar Rp 100.000.000 dalam waktu 20 hari.
# pihak kami mentransfer uang DP pertama sebesar Rp 25.000.000 pada tgl 25 juni 2012 yang di tujukan atas nama DONALD JUNARDY atau RAFAEL (REVISION) selaku owner HAMMERSONIC
Lagi-lagi secara mengejutkan,pihak HAMMERSONIC meminta kami melunasi sisa pembayaran sebesar Rp 150.000.000 dalam waktu 15 hari.
BUSYETTT…!!! Kami ini komunitas kecil di sidoarjo BUNG.
Kami Ini mengumpulkan uang dari swadaya dan kolektif komunitas.
# pihak HAMMERSONIC mengatakan kalau kami tidak bolah mengambil AUDIENCE di atas 3.000 orang, untuk ticket presale kami tidak boleh publikasi dan kalau kami tidak bisa melunasi sisa pembayaran dalam waktu 15 HARI,maka CANNIBAL CORPSE akan di alihkan tour tambahan ke kota lain. Untuk DP pertama HANGUS dan tidak bisa di kembalikan.
HEEEEEYYYYYYYYY…!!!!!!!!!!!!!!!
Peraturan dari mana itu…???
Mana surat kontraknya…???
Kami belum pernah menandatangani surat kontrak/perjanjian dalam bentuk apapun.
# pihak HAMMERSONIC mengatakan kalau itu adalah permintaan dari RIDERnya CANNIBAL CORPSE
# pihak kami keberatan dan memutuskan untuk mengCANCEL niat kami mengambil tour tambahan CANNIBAL CORPSE di SIDOARJO.
# pihak HAMMERSONIC tetap bersikukuh uang DP kami tidak dapat di kembalikan (HANGUS).
# pihak kami menanyakan alasannya …??? KENAPA…???
Kami belum pernah menandatangi surat kontrak/perjanjian dalam bentuk apapun…!!!
# pihak HAMMERSONIC berkata kalau uang DP kami sudah di transfer ke USA (MANAGEMENT CANNIBAL CORPSE).
TAPI MANA BUKTI TRANSFER KE USA….???????????????
Sampai detik ini pihak HAMMERSONIC tidak bisa menunjukan bukti transfer tersebut…!!!
Kalau seperti ini,apa tidak bisa di katakan PENIPUAN…???
Disini kami tidak meminta atau memohon, tapi kami menuntut hak kami, HAKnya anak-anak SIDOARJO untuk DI KEMBALIKAN…………..!!!!!!!!!!!!!!!!

KAMI SANGAT SANGAT MENYAYANGKAN, KENAPA ADA KEJADIAN SEPERTI INI DALAM SEBUAH EVENT UNDERGROUND……….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


DAN INI PUN ADA BUKTI TRANSFER



Klarifikasi ini saya ambil & ijin untuk share dari Facebook. Sebelumnya dulu juga saya sempat mempostingkan flyer "Sidoarjo Summer Blast"  yang menurut pihak Hammersonic acara tersebut palsu tapi setelah membaca klarifikasi dari pihak panitia event di Sidoarjo ini saya sangat bingung. Jadi siapakah yang sebenarnya PENIPU ? Siapa yang sebenarnya BUSUK?
Saya tidak bisa menilai siapa yang sebenarnya benar & siapa yang salah namun saya & semua pasti berharap ...

SEMOGA KOMUNITAS KITA TETAP BERKEMBANG & BESAR TANPA MAFIA BISNIS !! \m/

Kamis, 27 September 2012

Cadavoracity - Bekasi Brutal Death Metal


CADAVORACITY adalah band brutal death metal asal Bekasi, yang dibentuk pada awal tahun 2012 dengan personil kawakan yaitu vox : Deddy (ex-Asphyxate), guitar : Nano (Vomit Larynx), bass : Ryo (ex-Abonation). Logo Cadavoracity dibuat oleh Steven Crow (StEvil). Cadavoracity itu sendiri digabungkan dari kata Cadaver dan Voracity, Cadaver adalah mayat dan Voracity adalah kerasukan. Band ini masih menggunakan pemograman drum karena masih belum menemukan drummer yang cocok. Sound mereka terdengar seperti Putridity, Disgorge, Enmity, Brodequin, Cinerary. Single pertama dari mereka yang berjudul Beastiarii bisa didengar dan di download di Reverbnation/Fan Pages mereka. Maut dan brutal !!! Tak sabar ingin membeli albumnya.


Check :
http://www.reverbnation.com/cadavoracity
http://www.facebook.com/Cadavoracity

Minggu, 29 Juli 2012

IVAN SCUMBAG DAN DISKRIMINASI PELAYANAN KESEHATAN


Oleh Kimun666

Catatan ini saya tulis untuk mengenang 6 tahun wafat Ivan Scumbag (19 April 1978 – 27 Juli 2006). sahabat saya, vokalis Burgerkill. Saya ingin mulai dari mencuplik fragmen dua hari terakhir hidup Ivan dari buku Myself : Scumbag Beyond Life and Death. Nama rumah sakit dan ruangan di mana ia dirawat sengaja saya hilangkan dalam artikel ini agar pebahasan tidak menjadi bias. Simaklah,

“…Sehari sebelumnya, 26 Juli 2006.

Pukul setengah satu dini hari. Sakit di kepala Ivan semakin menghebat dan sepertinya sudah tak tertanggungkan lagi. Tubunya yang ringkih sudah tidak kuat lagi menahan derita begitu hebat di kepalanya. Syaraf-syarafnya sama sekali sudah lelah. Ivan kejang-kejang.  Kejang-kejang yang paling parah selama Ivan sakit. Ini membuat Mery yang malam itu menjaganya menjadi panik. Ia mencoba menghubungi Jimbo tapi selalu tidak nyambung. Mery juga menghubungi Andris, mengiriminya pesan pendek mengenai kondisi Ivan tersebut. Tak lama kemudian, Jimbo menelpon, mencari tahu kondisi Ivan. Mery memintanya segera datang ke Antapani karena kondisi Ivan yang memprihatinkan. Jimbo berangkat saat itu juga dari Rancaekek menuju Antapani.

Ivan sudah tidak bisa apa-apa. Mery mencoba membuatnya duduk agar Ivan dapat menghirup udara segar. Namun, untuk duduk pun ia sudah tidak kuat, padahal sepertinya Ivan saat itu sudah tidak kuat menahan buang air kecil. Akhirnya, untuk ke dua kalinya Mery mencoba mengangkat, mendudukkan Ivan. Namun Mery semakin panik melihat kejang-kejang Ivan jadi semakin parah. Ia kejang hebat. Lehernya sangat tegang dan tertarik ke belakang kepalanya. Kaki dan tangannya juga sangat kejang. Tangannya malah terkepal sangat erat. Sementara itu, matanya nyalang terbuka, melotot menatap kosong ke arah sana. Matanya begitu gelap dan pekat. Tiba-tiba tubuh Ivan dipangkuan Mery jadi semakin memberat. Sepertinya, tubuhnya pun mulai mengejang saat itu. Akhirnya, Mery kembali membaringkan Ivan.

Untunglah Jimbo segera datang bersama Dody sepupunya. Sementara itu, orang-orang di rumah Mery juga semua bangun dari tidurnya mendengar kegaduhan-kegaduhan di kamar Mery. Melihat kondisi Ivan yang sangat memprihatinkan, mereka semua siap siaga. Semuanya memegang tangan, kaki dan tubuh Ivan, membantunya mengendurkan otot-ototnya yang semakin kejang. Saat itu, sepertinya ia sudah tidak kuat menahan air seninya. Tubuhnya semakin mengejang, melenting ke belakang. Tiba-tiba Ivan buang air kecil. Air seni membasahi celananya seketika itu juga.

Saat itu semua sepakat, kondisi Ivan sangat kritis dan ia harus segera dibawa ke rumah sakit. Rencananya Ivan akan dibawa ke sebuah rumah sakit di Bandung. Setelah Ivan dijaga agar tetap nyaman, semuanya segera sibuk dengan telepon genggam masing-masing. Mery bahkan sempat ke luar rumah untuk mencari taksi, atau angkot yang bisa dicarter, atau kendaraan apapun yang bisa mengantar Ivan sesegera mungkin. Wida, adik Mery juga terlihat sibuk menghubungi kawan-kawannya, meminta tolong meminjam kendaraan. Sementara itu, Jimbo mengganti celana Ivan dan menyiapkannya untuk dibawa ke rumah sakit. Jimbo juga menghubungi keluarganya, salah satu paman Ivan untuk meminjam kendaraan. Sayangnya, sang paman tidak bisa membantu. Namun, ia segera datang karena rumahnya lumayan dekat dengan rumah Mery. Untunglah, tak  lama kemudian datanglah kendaraan. Sebuah pick-up. Namun, dalam kondisi gawat darurat, mobil itu adalah mobil terbaik di dunia. Yang berbaik hati meminjamkan kendaraannya, bahkan mengantar Ivan ke rumah sakit malam itu adalah Dadan, kawan Arie. Jimbo, Dody, dan Paman Ivan ikut serta. Dengan suka rela Paman Ivan duduk di bagian belakang bak terbuka pick-up malam itu. Mery, Ary, dan Lucky, kakak Mery, serta salah satu kawannya menyusul memakai motor.

Sampai Unit Gawat Darurat Ivan segera ditangani. Ia sempat menolak ketika akan dipasangi infus. Jarum yang sudah menancap di aliran darahnya seketika itu juga direnggut Ivan, hingga darah dari nadinya tumpah ruah menodai ranjang tempat ia dibaringkan. Sebelumnya, sempat ada salah paham antara dokter jaga malam dengan Jimbo serta keluarga Ivan yang ikut mengantar.

Dengan lagak ‘tuan tahu segala hal’, sang dokter jaga petantang-petenteng di depan Ivan. Ia menampar-nampar wajah Ivan sambil berteriak,

“Bangun, bangun!”

Melihat Ivan tak juga bangun, sang dokter jaga mulai bertanya macam-macam. Pertanyaan paling parah adalah, “makan obat apa sebelumnya?” Singkatnya, sang dokter jaga menyangka Ivan sebagai korban overdosis narkoba. Serentak, semua yang ada di sana menyangkal pernyataan sembrono sang dokter jaga tersebut. Mereka menegaskan jika Ivan benar-benar sakit dan bukan korban overdosis narkoba.
Setelah manggut-manggut, sang dokter jaga kemudian bertanya ke Mery mengenai riwayat kesehatan Ivan sebelum kejang-kejang.

“Dok, emang dulu Ivan itu user dan bahkan bukan sekedar user. Ia adalah scumbag, tempat sampah di mana semua jenis drugs sudah pernah dia coba. Tapi itu dulu banget, Dok. Lima tahun terakhir hidupnya sudah bisa saya bilang jika ia sudah berubah. Sekarang, dia sudah bisa dibilang sangat, sangat membaik. Menurut dokter yang menanganinya selama ini, Ivan itu sakit tuberkolusis atau bronchitis dan selama dua tahun terakhir ini dia minum obat paru. Namun lantaran tidak ada biaya, terapi jalan tersebut tidak pernah tuntas.”

Sang Dokter jaga manggut-manggut lagi setelah mendengar cerita Mery. Akhirnya, ia memutuskan agar Ivan dirawat inap sebelum diperiksa oleh dokter ahli yang akan menanganinya nanti. Awalnya, Ivan akan dirawat di ruang isolasi. Tapi karena penuh, maka Ivan kemudian dirujuk ke sebuah rumah sakit besar di Kota Bandung. Namun, untunglah, tiba-tiba ada tempat kosong di salah satu ruang di rumah sakit tersebut. Di ruang ini, satu kamar dapat diisi oleh enam pasien dengan penyakit yang berbeda-beda. Namun, sekali lagi kamar ini menjadi sangat lumayan ketimbang harus memindah-mindah lagi Ivan ke rumah sakit-rumah sakit lain yang juga belum jelas tersedia kamar atau tidak. Sambil mengurusi registrasi dan administrasi, pandangan Mery tak pernah sekali pun lepas dari Ivan. Saat itu, Ivan menggumam-gumam tidak jelas. Tangannya tidak bisa diam mencoba merengut jarum infus yang menancap di syaraf-syaraf tangannya. Sepertinya, Ivan sangat kesakitan dengan jarum infus itu. Darah tetap menyembur dari nadinya. Meninggalkan noda-noda darah di ranjangnya. Karena tangan Ivan tidak bisa diam, selalu mencoba untuk merenggut jarum infus, para perawat mengambil inisiatif untuk mengikat kedua tangan Ivan di besi-besi ranjang rumah sakit di mana Ivan berbaring. Semua yang hadir menemani Ivan saat itu membimbing Ivan untuk mengucapkan Istighfar.

“Van Istigfar, Van…”

“Van astaghfirullah, Van…”

Sampai saat itu Ivan masih bisa menggumamkan kalimatullah astaghfirullahhaladzin beberapa kali walau terbata-bata.

Di sela-sela proses perawatannya Ivan terlihat sangat resah. Tubuhnya bergerak-gerak terus mencari kenyamanan yang tak kunjung ia dapatkan. Sementara itu, Ivan juga tak bisa berbuat banyak mengingat posisi kedua tangannya yang masih terikat di besi-besi di pinggir ranjang. Beberapa suster datang tak lama kemudian mengecek kondisi Ivan. Mereka mengukur tekanan darah dan juga mengambil contoh darah untuk diperiksa di laboratorium. Mereka lalu meminta izin kepada Mery untuk memasangkan baju pasien dan kateter di Ivan. Kateter adalah semacam selang yang dimasukan ke lubang penis dan bermuara di sebuah kantong yang mirip labu infus. Fungsinya untuk menampung air seni Ivan, agar jika kebelet, ia tidak usah bergerak dari ranjangnya.

Setelah para suster beres dengan pemeriksaan dan pemasangan kateter, Ivan terlihat sedikit nyaman walau gelisah sepertinya masih betah menggelayutinya. Mery dan Jimbo dengan telaten menemani Ivan saat itu. Ivan masih sangat yang gelisah. Ia berbaring resah, tak bisa diam. Beberapa kali baju pasien yang dikenakannya tanpa daleman itu tersingkap memamerkan bokong dan penisnya. Mery yang siap siaga, beberapa kali menyelimutinya dan menutup gorden ruang tempat Ivan dibaringkan. Sepanjang sisa malam itu dilewati Ivan dengan perasaan tak menentu. Tidurnya sangat gelisah dan berkali-kali tubuhnya kejang-kejang. Ivan berbaring dengan sangat tidak nyaman.

Akhirnya, pagi tiba. Para perawat datang membersihkan tubuh Ivan dengan wash-lap sambil beberapa kali menghibur Ivan. Setelah bersih-bersih badan, Ivan sarapan. Ivan makan dengan lahap pagi itu. Sepertinya, ia sangatlah lapar. Mery menyuapinya. Sayang, nafsu makannya tidak ditunjang oleh kondisi tubuhya. Mulutnya saat itu sudah kaku, tidak bisa dibuka dengan lebar hingga menyusahkan suapan-suapan makanannya. Minum pun, akhirnya Ivan harus mempergunakan sedotan. Beberapa kali, karena terlalu bernafsu, Ivan tersedak.

Saat itu, Ibu serta keluarga-keluarga lainnya sudah datang berkumpul di rumah sakit. Ibu Hera sempat menggantikan Mery menyuapi Ivan. Namun, tak lama Mery kembali meneruskan menyuapi Ivan dengan semangat. Saking semangatnya, Ibu Hera sempat memperingati Mery, “Neng Mery jangan banyak-banyak, pelan-pelan nyuapinnya!”. Tapi saat itu yang ada dalam benaknya adalah bahwa Ivan harus sebanyak mungkin diberi banyak asupan minuman dan makanan biar nutrisi dalam tubuhnya terpenuhi, cairan membantu metabolismenya, dan staminanya akan semakin baik. Namun, kondisi Ivan ternyata tidak bertambah baik sepanjang hari itu. Kejang-kejangnya tambah sering. Sepertinya, Ivan tidak kuat menahan sakit yang mendera syaraf-syaraf kepalanya sehingga tubuhnya mengejang menahannya. Tubuhnya kering kerontang saja karena berhari-hari tak ada makanan sama sekali yang masuk menyuplai nutrisi tubuhnya.
Saat itulah, Andris datang. Ia sangat terkejut melihat kondisi Ivan. Segera saja, Andris mengabari kondisi Ivan yang terakhir kepada seluruh personil Burgerkill dan kawan-kawan. Andris tak lama. Ia segera berangkat untuk mengurusi perawatan Ivan dengan janji siangnya ia akan segera kembali. Siang harinya, Kimung, datang. Ia sama sekali tidak menyangka jika kondisi Ivan sangat kritis. Tak seorang pun memberitahu Kimung mengenai sakit Ivan yang parah. Memang sebelumnya, Jimbo pernah menelepon memberitahu jika Ivan sedang sakit dan ingin ketemu dengan Kimung. Namun, dalam pemberitahuan itu Jimbo sama sekali tidak mengisyaratkan jika Ivan sudah sakit sangat parah, hingga Kimung menyangka sakit Ivan sakit biasa-biasa saja. Ia benar-benar terhenyak ketika melihat kondisi Ivan.

Di ruang di mana Ivan dirawat Kimung disambut dengan mata berkaca-kaca Jimbo dan Mery. Mereka bersalaman tanpa banyak berkata-kata. Dan di sanalah Ivan berbaring.

Tubuhnya begitu kurus dan ringkih. Hanya dibungkus kain rumah sakit, sebuah terusan berwarna putih-putih. Rambutnya panjang tergelung di belakang kepala. Wajahnya tanpa ekspresi. Begitu pucat di antara keringat-keringat dingin yang sedikit-sedikit keluar dari pori-porinya. Matanya cekung, sedikit terbuka. Korneanya berada di langit-langit mata. Sedikit erangan-erangan terdengar dari mulutnya yang juga pucat dan sedikit terbuka. Jimbo dan Mery yang setia menungguinya sebentar-sebentar mengipasi Ivan yang tampak kepanansan. Ada juga Neng, sepupu Ivan, dan suaminya ikut menunggui.

“Van…”, sapa Kimung setengah berbisik.

Tak ada jawaban.

Van, ieu urang, Kimung…[1]

Tetap tak ada jawaban.

Kimung  mengalihkan pandangan bergantian ke Jimbo dan Mery. Memohon penjelasan dari siapa pun mengenai kondisi Ivan terkini.

Si Ivan kejang-kejang, ti tadi peuting. Jam dua peuting di bawa ka dieu…[2] Jimbo menjelaskan, mahfum dengan ekspresi wajah Kimung.

Kimung kembali mengalihkan pandangan, menatap Ivan, lalu menggenggam tangannya. Agak kesulitan ia mencari tangan Ivan. Ternyata kedua pergelangan tangan Ivan terikat ke rangka bangsal yang ia tiduri.
Sementara itu Mery mengipasi Ivan, membelai-belai kening dan rambutnya, menyeka keringat yang mengucur sedikit-sedikit, sambil tak henti-hentinya mengajak Ivan bicara. Menyemangatinya agar sabar dan tabah. Sesekali ia menengadah mengalihkan pandangan pada Kimung dan tersenyum.

Kunaon ditalian leungeunna?[3] tanya Kimung pada Jimbo.

Kamari si Ivan ngamuk. Embungeun di infus, pas infusan geus dipasang, langsung dicabut deui nepi ka leungeunna garetihan.[4] sahut Jimbo lirih. Matanya menunjuk ke bercak-bercak darah yang ada di sekitar ranjang yang Ivan tiduri.

Kimung lalu menggenggam tangan kurus itu.  Tangan yang sejak dulu ia kenal betul bentuknya, tato-tato yang ada di atasnya. Tangan itu begitu kejang. Kimung menggenngamnya erat.

Van, ku naon manéh? Sing sabarnya, Van…[5]

Lalu Kimung terdiam tak tahu apa lagi yang harus dikatakan. Ia tertunduk. Seketika Kimung rasakan jutaan gelombang menghantam dadanya. Menggulung-gulung bergemuruh riuh dalam dirinya. Menghajar-hajar mencoba menjebolkan dinding pertahanan dirinya. Seketika itu juga ia lemas. Namun, ia bertahan. Genggaman tangan itu semakin Kimung eratkan.

“Van…”

Kembali Kimung menyebut nama Ivan.

Saat itu, kawan-kawan Ivan dari ranah musik bawahtanah Ujungberung Rebels datang menjenguk. Mereka adalah Amenk, Man, dan beberapa kawan lainnya. Bergantian mereka berdoa dan membesarkan hati Ivan agar tetap tabah dan semagat menjalani cobaan ini.

***

Kebisuan itu agak mereda ketika dokter yang menangani Ivan tiba dan langsung masuk ruangan di mana Ivan dirawat. Dokter itu masih muda dan matanya memancarkan tingkat optimisme yang tinggi. Sorot mata penuh kehidupan yang dapat menularkan harapan akan hidup kepada siapa pun yang menatapnya. Begitu pula kepada semua yang hadir di sana saat itu, Mery, Jimbo, dan Kimung. Sang dokter memeriksa Ivan dengan seksama. Ia melihat catatan kesehatan Ivan, kemudian memeriksa tubuh Ivan. Detak jantungnya, nadi, hingga memeriksa mata dan mulutnya. Sambil memeriksa sang dokter mengajak berbincang-bincang Mery, Jimbo, dan Kimung yang ada di sekeliling Ivan menunggui pemeriksaan itu.

“Kenapa katanya Ivan ini?” Tanya sang dokter ramah.

“Euu kejang-kejang dokter… “ Jimbo lalu sedikit menceritakan riwayat kesehatan Ivan sejak ia salah didiagnosis paru-paru sampai kejang-kejang parah dan dibawa ke rumah sakit tersebut.

Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti keterangan Jimbo sambil tetap konsentrasi memeriksa kondisi Ivan. Tiba-tiba dokter menghentikan pemeriksaannya dan berkata,

“Sepertinya penyakit Ivan ada di dalam kepala. Ini terlihat dari kejang-kejang yang dialamainya. Coba ya kita tes…” sahut sang dokter. Ia lalu memegang kepala Ivan dan membalikkannya ke sebelah kiri. Ternyata, kepala Ivan sama sekali tidak bisa menoleh ke arah kiri. Ketika kepala itu dibalikkan ke kiri seluruh tubuh Ivan ikut membalik ke arah kiri. Ketika kepala Ivan dibalikkan ke kanan, seluruh tubuhnya ikut membalik ke arah kanan. Dari fenomena ini saja, dokter menyimpulkan jika Ivan terkena radang yang sangat parah di dalam otaknya. Hanya saja dokter tidak berani menyebutkan penyakit apa yang diderita Ivan.

“Perlu pemeriksaan lebih dalam dan CT Scan untuk menentukan dengan pasti penyakit yang diderita sudara Ivan…” katanya lirih.

“Terus bagaimana caranya CT Scan itu Dok?” tanya Jimbo.

“CT Scan itu scanning organ dalam kepala Ivan, dalam hal ini otaknya. Sepertinya di dalam syaraf otak Ivan ada sebuah benjolan yang mengganggu kinerja otak. Bila benar apa yang saya perkirakan, maka saudara Ivan harus segera dioperasi. Operasinya pun bukan sebuah operasi yang mudah. Kita harus mempertahankan posisi benjolan itu jangan sampai pecah atau berpindah tempat. Jika benjolan itu sampai pecah atau berpindah tempat, maka ini akan menghambat jalan napas saudara Ivan, yang artinya ia akan meninggal…” jawab dokter panjang lebar.

“Terus apakah ada harapan Ivan untuk pulih seperti sedia kala?”

“Harapan tentu saja selalu ada…” dokter menjawab seraya tersenyum. “Namun, dalam kasus saudara Ivan, saya yakin ini akan sangat berat. Sekarang ini, kinerja otaknya sudah sangat minimal. Saudara Ivan sudah tidak bisa lagi memungsikan otaknya untuk mengontrol tubuhnya. Jika pun saudara Ivan sembuh,  kinerja syaraf otaknya tidak akan kembali seperti sedia kala. Akan ada skala penurunan kinerja otak dan bahkan mungkin cacat otak. Namun, semuanya tetap akan kembali kepada saudara Ivan sendiri, apakah niat untuk pulihnya besar atau tidak. Ada terapi khusus yang bisa mengembalikan fungsi otak dan syaraf…”

Jimbo, Mery, dan Kimung manggut-manggut mendengar penuturan sang dokter. Dokter kemudian menegaskan CT Scan dapat dilakukan jika ada persetujuan dari pihak keluaga. Untuk informasi lebih jauh mengenai CT Scan terutama dalam hal administrasi, dokter mempersilahkan Jimbo untuk bertanya ke bagian pelayanan. Dokter sendiri saat itu sudah selesai memeriksa Ivan. Ia lalu memberikan resep yang harus dikonsumsi Ivan, sebelum tindak lebih lanjut diputuskan oleh pihak keluarga. Setelah pamit kepada semua yang ada, sang dokter kemudian meninggalkan ruangan Ivan dan meneruskan memeriksa pasien-pasiennya yang lain. Jimbo mengikutinya dari belakang menuju pelayanan untuk meminta segala informasi mengenai CT Scan.

Ternyata biaya CT Scan tidaklan murah. Sembilan ratus ribu untuk sekali CT Scan dan itu belum termasuk obat-obatan dan biaya perawatan, apalagi operasi. Semua sempat termangu-mangu bingung mencari biaya untuk itu semua. Namun, semua berpikir jelas. Ivan harus segera ditangani. Biaya bisa dicari belakangan. Maka Jimbo dan Mery memutuskan untuk menyetujui CT Scan sambil mereka tetap mencari biaya untuk itu. Kimung sempat menelpon Dhoni, kawan Ivan untuk mengabarkan kondisi Ivan yang sekarang sedang dirawat di rumah sakit sambil bertanya apakah Dhoni bisa membantu biaya perawatan Ivan. Di seberang sana, Dhoni mengatakan ia segera datang ke sana.

Sementara itu, resep yang diberikan dokter telah ditebus dan Ivan segera diberikan pengobatan. Waktu menunjukkan pukul satu ketika seorang suster datang untuk membersihkan Ivan, memberinya makan, dan obat-obatan. Ia permisi dulu kepada semua yang hadir untuk memeriksa Ivan. Sehabis pemeriksaan, suster mengganti infus di tangan Ivan. Ketika semua sudah beres, suster lalu mengeluarkan segelas cairan nutrisi mirip susu yahg ternyata adalah makanan Ivan. Ia mulai mengucurkan sedikit demi sedikit cairan putih itu ke dalam selang infus Ivan yang menuju mulut. Ivan sempat tersedak sebentar ketika cairan putih itu masuk ke dalam kerongkonganya. Cepat-cepat sang suster mengambil penyedot dan menyedot cairan yang tak tertelan dari dalam mulut Ivan. Kimung yang penasaran segera mendekati suster,

“Suster boleh saya coba menyuapi kawan saya?”

Suster menatap Kimung, lalu mengangguk sambil tersenyum. Suster mengajari sedikit bagai mana cara memasukkan cairan nutrisi itu melalui infus. Kimung lalu mencobanya. Pelan-pelan cairan nutrisi itu masuk ke dalam kerongkongan Ivan dan terus masuk ke dalam tubuh Ivan. Setiap kucuran selalu Kimung iringi dengan doa semoga dengan makanan itu Ivan segera sembuh. Akhirnya, tak terasa satu gelas cairan nutrisi itu tandas. Hanya sisa sedikit lagi. Suster lalu datang lagi, membersihkan mulut dan wajah Ivan, memeriksa kondisi Ivan sebentar lalu memberikan obat, masih melalui infus yang sama. Setelah itu suster lalu membersihkan lagi wajah Ivan dan setelah semua beres, ia berpamitan untuk memeriksa pasien yang lain.

Setelah makan, Ivan tampak tenang. Namun, beberapa saat kemudian ia menjadi resah. Ia melenguh-lenguh dan kembali kejang-kejang. Kimung, Jimbo, dan Mery yang berada di samping Ivan mencoba menenangkan Ivan. Kimung menggenggam erat tangan Ivan sambil mengusap-usap rambut Ivan. sementara itu Jimbo memijiti kaki Ivan. Mery juga tetap berada di sampng Ivan, menenangkannya agar Ivan tabah dan sabar.

“Van, sabar, Van…”

“Van, istighfar…”

“Van…”

Tak berapa lama, kejang-kejang Ivan mulai mereda. Tangan Ivan yang tadi sangat keras menggenggam tangan Kimung perlahan mengendur. Tubunya berangsur relaks. Tangannya terkulai dan kepalanya terlihat santai, tidak setegang tadi. Dari mulutnya terdengar suara dengkuran. Ivan terlelap. Pelan-pelan Kimung melepaskan genggaman tangan Ivan yang semakin mengedur. Ya, jelas Ivan kini tertidur pulas. Dengkuran terdengar semakin keras ketika tangannya lepas dari genggaman Kimung. Semua yang ada di sana bernafas lega.

Lega melihat Ivan reda dari kejangnya yang begitu menyiksa dan bisa tidur dengan pulas, Kimung yakin Ivan akan segera membaik. Karena itu, ia pamitan kepada Jimbo dan Mery untuk kembali tempat kerjanya dengan janji nanti sore akan kembali menengok Ivan. Setelah berpamitan kepada Jimbo dan Mery, Kimung berpamitan juga kepada Ivan,

Nyét, hampura urang indit heula nya. Ngké soré rék ka dieu deui. Manéh tong macem-macem. Sing geura cageur. Tong poho ngadu’a terus…[6] Kimung mengecup kening Ivan sebelum meninggalkan ruangan.

Jimbo mengiringi Kimung turun dari ruangan tempat Ivan dirawat, sekalian pergi ke apotek untuk membayar obat Ivan. Di gerbang rumah sakit, Kimung bertemu dengan Eben, Yayat, Madi, dan Opik yang juga akan menjenguk Ivan. Setelah menyapa dan beberapa saat menceritakan kondisi Ivan yang lumayan tenang dan kini sedang tertidur lelap, Kimung pamitan kepada mereka untuk kembali dulu ke tempat kerjanya dengan janji nanti sore akan kembali menemui Ivan.

Giliran Eben, Yayat, Madi, dan Opik yang mendatangi Ivan di ruangannya. Ketika mereka tiba, Ivan yang tadi tertidur lelap, tiba-tiba bangun dan kondisi lebih kritis lagi. Ia kembali kejang-kejang, bahkan dalam taraf yang semakin parah. Semua yang ada di situ sontak langsung memegangi sekujur tubuh Ivan agar kembali nyaman. Namun, kejang-kejang itu tak juga pergi. Ivan semakin menjadi hingga akhirnya alat deteksi jantung di sebelah rajang Ivan menunjukkan sebuah garis lurus dan satu nada tinggi yang mengkhawatirkan keluar dari mesin itu.

Tiiiiiiiiiiit…

Ivan meninggal!

***

Ivan dinyatakan meninggal, ketika tim dokter dan para perawat sekuat tenaga memberikan dukungan kehidupan ke dalam tubuhnya. Alat pacu jantung, alat-alat kedokteran, para dokter, para suster berseliweran mengguncang-guncang tubuh Ivan, bagaikan memanggil-manggilnya untuk kembali. Mery, Jimbo, Eben, Yayat, dan lain-lain mengawasi dari seberang ruangan dengan tegang. Mereka semua berdoa agar Ivan kembali. Agar Ivan sembuh seperti sedia kala.

Akhirnya, Ivan memang kembali lagi, namun kinerja otak Ivan dinyatakan sudah nol persen. Disfungsi otak itu mempengaruhi seluruh tubuhnya, terutama syaraf, sehingga tidak bekerja dengan baik. Karena itu, tubuh Ivan kejang-kejang terus. Selain itu, disfungsi otak berpengaruh pada kinerja organ lainnya. Hampir semua organ tubuh Ivan saat itu sudah diklaim menurunsampai titik yang paling mengkhawatirkan dan karenanya seluruh daya hidup Ivan harus ditunjang dengan mesin-mesin. Ia juga harus dipindahkan ke Unit gawat darurat (UGD) untuk memudahkan pemeriksaan dan pengawasannya. Ivan dinyatakan koma…”

Orang Miskin Tidak Boleh Sakit, Kebijakan Preventif, dan Upaya Bersama

Begitulah fragmen akhir hidup Ivan, sang rockstar, sosok yang mengangkat musik metal ke tatanan ranah pergaulan musik yang lebih tinggi melalui bandnya Burgerkill. Ivan yang saat itu bisa dikatakan homeless crew sejati, hidup menumpang di rumah Mery sang kekasih, baru saja merilis usaha untuk hidupnya, bisa dikatakan sebagai sosok warga yang belum mampu mencukupi hidupnya. Ketika ia jatuh sakit, ada beban psikologis baik dari diri Ivan mau pun dari lingkungan sekitarnya untuk membawa Ivan ke rumah sakit dan mendapat pelayanan kesehatan. Beban ini bersumber dari faktor biaya yang dikhawatirkan sangat tinggi dan tak mampu dibayar. Dan ketika akhirnya ia dibawa ke rumah sakit, ternyata ia tidak segera mendapatkan pelayanan yang layak.

Dan Ivan bukanlah satu-satunya yang mengalami nasib seperti itu. Media-media begitu sering mengabari kita kasus-kasus yang terkait dengan buruknya pelayanan yang berbau aroma diskriminasi oleh rumah sakit terhadap pasien dengan Asuransi Kesehatan Orang Miskin (Askeskin). LBH menyebutkan sepanjang tahun 2010 ada 413 keluhan yang datang berkaitan dengan pelayanan masalah kesehatan dan ini masih fenomena gunung es karena jumlah itu hanya secuil yang nampak dari ribuan kasus yang terjadi namun tak terkabarkan di Indonesia.

Praktek diskriminasi pelayanan kesehatan sangat erat kaitannya dengan kelas sosial suatu masyarakat. Determinasi kelas sosial didominasi oleh dua indikator, yaitu pekerjaan dan pendapatan. Seseorang yang menduduki pangkat tinggi dalam suatu pekerjaan secara tidak langsung akan mendapatkan pelayanan nomor satu. Sebaliknya seseorang dengan pekerjaan berpendapatan rendah atau bahkan yang tanpa pekerjaan akan mendapatkan pelayanan yang tidak layak. Hal ini bertentangan dengan prinsip non-diskriminasi yang tercantum dalam International Covenant on Civil and Political Right (ICCPR) pasal 2 ayat 1. Masyarakat miskin atau masyarakat kurang mampu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 903/Menkes/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2011 berhak mendapatkan Jaminan Sosial masyarakat (Jamkesmas) yang merupakan bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan masyarakat kurang mampu yang iurannya dibayarkan pemerintah. Dengan dilaksanakannya Jamkesmas, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat akan meningkat.

Pada pelaksanaannya, sikap petugas pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit tidak seperti itu. Perlakuan kasar hingga “korupsi” prosedur pemeriksaan kesehatan sering kali terjadi, terlebih pada proses pemberian obat dan perawatan tingkat lanjut. Pasien kurang mampu yang seharusnya ditangani cepat justru mendapat pelayanan yang lambat atau proses administrasi berbelit-belit. Belum lagi penanganan yang berkesan seadanya, sikap petugas yang tidak mengayomi pasian, pemberian obat generik yang termasuk obat kelas dua dan terbawah bagi pasien-pasien yang seharusnya mendapatkan obat yang sesuai dengan stadium sakit yang diderita. Hal ini jelas berdampak langsung pada kondisi kesehatan pasien di kemudian hari.

Keengganan melayani orang miskin yang sakit dan rentannya dokter salah mendiagnosis penyakit juga kerap mewarnai buruknya pelayanan kesehatan di Indonesia terhadap orang miskin. Yang membuat miris, hal ini terjadi justru ketika pemerintah menganggarkan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin. Yang lebih miris lagi, ternyata arah pendulum politik ternyata sangat berpengaruh terhadap kebijakan pelayanan kesehatan bagi orang miskin ini. Para politikus cenderung lebih menganggarkan dana besar ke daerah berkantong pemilih besar dari pada ke kawasan yang memang membutuhkannya, sehingga pembangunan infrastruktur kesehatan serta komitmen pelayanan kesahatan bagi masyarakat awam cenderung terbengkalai.

Pemerintah sebenarnya sudah memiliki program Jaminan Kesehatan Masyarakat (kelanjutan dari program Jaring Pengaman Sosial di sektor kesehatan sejak tahun 1998). Namun karena pemerintah ingin mengejar target Millenium Development Goals (MDGs) maka implementasi program ini banyak mengalami masalah. Jaminan Persalinan (Jampersal) misalnya diberikan dengan tidak membedakan antara masyarakat kaya dan miskin sehingga diskriminasi pelayanan kesehatan terhadap orang miskin masih terus terjadi. Kecenderungan sistem pembayaran yang tidak profesional dan akuntabel juga memungkinkan terjadinya mismanajemen dan kebocoran anggaran sehingga banyak dana yang seharusnya dipergunakan rakyat miskin, menjadi menguap. Ini mengakibatkan terjadinya pengetatan sistem pembayaran klaim dan lambannya proses pencairan dana dari pusat ke unit pelayanan sehingga menimbulkan keengganan para pelaku kesehatan di lapangan melayani pasien miskin.

Ini juga diperparah dengan tidak akuratnya pendataan masyarakat yang dianggap berada di garis kemiskinan sehingga program Askeskin menjadi salah sasaran dan tersia-sia. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah regulasi pemerintah terutama menyangkut Undang-undang Praktek Kedokteran, Undang-undang Keperawatan, distribusi tenaga kesehatan, pendidikan tenaga kesehatan dan sebagainya, apakah sudah benar dan sinergis dengan kebijakan-kebijakan lain di bidang kesehatan atau justru menjadi sumber masalah dalam implementasi kebijakan kesehatan pro orang miskin.

Kompas dalam lamannya merilis beberapa poin penting yang patut diperhatikan dalam pelayanan kesehatan pro miskin, simaklah,

- Jasa medik tidak dipengaruhi oleh kelas pasien, tapi dibayarkan berdasarkan jumlah pasien yang ditangani tanpa memandang apakah pasien kelas VIP maupun biasa sama saja.

- Tidak ada obat yang tidak tersedia di RSU, termasuk obat-obat yang direkomendasikan oleh dokter-dokter spesialis. Ini alasan dokter sering memberikan resep luar, artinya pasien dibebani dengan pembelian obat yang tidak tersedia atau kehabisan stok obat di apotek RSU.

- Resep tidak diberikan kepada keluarga pasien untuk menebusnya atau mengambilnya, akan tetapi rumah sakit telah memiliki unit tersendiri yang menangani masalah resep dan apabila terjadi ketiadaan obat di apotek rumah sakit maka tanggungan dari manajemen rumah sakit untuk menggantikannya dengan jalan apapun misalkan saja pihak manajemen mengusahakan untuk mendapatkan obat tersebut di apotek luar rumah sakit. Hal ini juga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan resep aneh diberikan pada pasien miskin karena ketika visite dokter biasanya tidak sampai detail mengetahui apakah ini pasien miskin atau pasien mampu.

- Remunerasi bagi tenaga kesehatan agar para pelaku kesehatan tidak berorientasi menambah penghasilan diluar dari apa yang sudah mereka dapatkan. Hal ini sepertinya tidak pernah di perhatikan oleh pemerintah pusat sejak reformasi, sementara di dunia pendidikan, di lembaga keuangan, lembaga penegak hukum sudah dilaksanakan sejak lama. Jadi janganlah heran apabila pelaku kesehatan kebanyakan hidup di dua alam yaitu PNS sebagai alam yang menjamin hari tua dengan pensiunnya, dan alam swasta yang menjanjikan penghasilan lebih untuk menunjang kemapanan dan hedonisme pada usia muda produktif.

Amanat dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 juga nampaknya belum bisa melindungi rakyat dalam pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin. Urban Poor Consortium (UPW) Indonesia menilai hal ini terjadi karena dua faktor. Yang pertama, pivatisasi pelayanan kesehatan yang menghapus atau mengurangi subsidi kepada rumah sakit pemerintah sehingga rumah sakit ini cenderung mengutamakan pasien yang memiliki uang. Faktor yang ke dua adalah kebijakan pelayanan kesehatan untuk rakyat miskin pada dasarnya tidak memenuhi keharusan sebagaimana digariskan dalam konstitusi. Alokasi dana dari anggaran belanja negara untuk pelayanan kesehatan juga harus menjadi skala prioritas dengan jumlah yang cukup untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas.

Di tengah sengkarut masalah, sistem, teknis dan administrasi kesehatan di Indonesia, pemerintah seharusnya mengarahkan kebijakan preventif bagi pembangunan kesehatan rakyatnya. Ini berkaitan erat dengan kemudahan mendapatkan akses informasi mengenai kesehatan sosial masyarakat serta pendidikan kesehatan dari usia dini. Ini juga termasuk keamanan pangan untuk rakyat, di mana rakyat terjamin pangannya dari bebas dari zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Di titik ini hukum mencakup ranah pergulatan lain dalam penjaminan kesehatan masyarakat seperti kebijakan perdagangan, industri, dan pendidikan.

Selanjutnya, masyarakat juga harus terus proaktif dalam pemerataan pelayanan kesehatan ini. Menggantungkan segala hal kepada pemerintah bukanlah suatu sikap yang baik karena kesehatan masyarakat adalah masalah bersama yang harus ditangani bersama pula. Pengembangan sistem pengobatan tradisional murah berbasis kearifan tradisional, menyediakan sarana dan program-program olah raga untuk sesama warga, penyediaan fasilitas publik yang gratis dan terbuka untuk berolahraga, berkomunikasi, dan bersosialisasi antar mereka yang pada gilirannya akan menyumbangkan hal yang besar untuk peningkatan kualitas kesehatan fisik, psikologis, dan sosial warga. Ini bisa dilakukan jika pemerintah masih juga gagal menyediakan fasilitas publik yang memadai dan bisa diakses gratis oleh warga masyarakat. Menyediakan halaman kita yang luas untuk dipergunakan sebagai tempat beraktivitas seperti di pedesaan-pedesaan adalah hal kecil yang bisa dilakukan.

Menjaga lingkungan yang bersih serta mendidik anak-anak serta adik-adik mengenai masalah kesehatan sejak dini juga menjadi tugas seluruh warga negara. Pendidikan mengenai lingkungan hidup, kesehatan, dan pentingnya menjaga alam dan keselarasannya dengan manusia patut diberi perhatian lebih karena dari sinilah semua manusia berasal. Betapa bagus jika pendidikan yang dilakukan bersama-sama ini bersifat inklusif dan integrative. Inklusif dalam arti tidak dilakukan secara eksklusif hanya di tatanan sosial masyarakat tertentu tapi mencakup seluruh tatanan masyarakat. Sedangkan integratif bisa berarti dilakukan bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat dalam program yang mandiri dan murni tanpa kecenderungan kepentingan apa pun kecuali penyehatan generasi. Pendidikan berwawasan alam dan lingkungan hidup yang sehat juga akan menunjang program-program pembangunan berkelanjutan dan membina generasi muda untuk berpikir cerdas dan panjang dalam melakuakan berbagai hal.

Memberikan pekerjaan dan pendapatan, membukakan kesempatan kerja dan beraktualisasi di ranah ekonomi dan sosial kepada orang tak mampu, sekecil apa pun itu, merupakan upaya yang  bisa dilakukan bersama-sama. Tak hanya mendapatkan profit ekonomi, dengan bekerja ada pelepasan beban psikologis yang pada gilirannya akan menunjang kesehatan jiwa. Dengan bekerja, orang juga terlatih untuk terus berpikir mengembangkan dirinya dan ini menunjang serta member motivasi seseorang untuk senantiasa sehat walafiat.

Hal lainnya adalah secara aktif berpartisipasi dalam proses politik dalam kehidupan sosial. Warga harus yakin bahwa warga akan memilih sosok-sosok pemimpin yang mampu memperbaiki kondisi diskriminasi dan buruknya pelayanan kesehatan warga. Ini mungkin sangat utopia mengingat untuk memilih poitisi yang baik dan benar-benar memperhatikan hak warga adalah bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami. Namun yang paling penting dari sini adalah satu pelajaran bahwa warga juga patut, berhak, dan wajib aktif ikut serta dalam menentukan kebijakan publik.

Akhirnya, jika kita berbicara mengenai hak warga, maka berujung juga ke hati nurani. Dengan iklim sosial dan pola komunikasi yang intens di antara warga diharapkan terjalin kedekatan individu dengan lingkungan sosialnya. Ini akan membangun jiwa yang bersih dan sehat sehingga akan berpengaruh secara fisik kepada individu-individu yang menjalaninya.

Dan kesehatan yang paling utama, memang terbagun dari perasaan peduli terhadap sesama.

Wallohualam… 

I miss you brother Ivan Scumbag…
Penulis adalah guru dan musisi

Bahan bacaan :

Kimung. 2006. Myself : Scumbag Beyond Life and Death. Bandung : Minor Books
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/04/08/awas-hati-hati-orang-miskin-tidak-boleh-sakit/
http://okezone.com/read/2011/03/15/338/43/diskriminasi-kesehatan-langgar-hak-asasi-rakyat/
http://www.suarantb.com/2012/05/10/Sosial/detil%.html

[1] “Van, ini aku, Kimung…”
[2] “Si Ivan kejang-kejang dari tadi malem. Jam dua dini hari dibawa ke sini…”
[3] “Kenapa tangannya diikat?”
[4] “Kemaren si Ivan ngamuk. Ga mau diinfus, as infusan udah dipasang langsung dicabut lagi sampe tangannya berdarah-darah.”
[5] “Van kenapa kamu? Sabar ya…”
[6] “Nyet aku cabut dulu ya. Ntar sore balik lagi. Kamu jangan maca-macam. Cepet sembuh. Jangan lupa berdoa terus…”

Cannibal Corpse Live In Indonesia


nih contoh flyer HOAX klo sampek pihak Cannibal Corpse tau bakal malu-maluin Indonesia.
Fix-nya Cannibal Corpse hanya ada tanggal 12 Oktober 2012 di Jakarta & 13 Oktober 2012 di Rock In Solo.


Coming soon !! SPLIT ALBUM Disinfected - Motordeath


PRE ORDER ! bisa mulai minggu depan melalui EXTREME SOULS PRODUCTION
Ayo mulai biasakan beli album fisiknya secara tidak langsung kita support musisi kesayangan anda !
Setelah mendengarkan video teaser Disinfected - Motordeath split album mereka yang terbaru tak sabar rasanya ingin segera mendapatkan album tersebut, yang belum mendengarkan video teaser tersebut cek di bawah ini :


Oia split album ini di produksi oleh Karnivora Production & di distribusikan oleh Extreme Souls Production. Stay Tune !! (arif)

Check :

Jumat, 13 Juli 2012

NEWS ROCK IN SOLO 2012

1. Saat ini Dewan Jenderal Rock In Solo sedang mengupayakan agar Rock In Solo 2012 bisa diadakan di Stadion Manahan, Solo pada tanggal 13 Oktober 2012. Sejauh ini untuk venue tidak ada masalah. Namun harap diingat, ini bukan pengumuman resmi. Tunggu pengumuman selanjutnya.

2. Untuk headliner mancanegara, Decapitated bisa dipastikan batal tampil di Rock In Solo 2012. Kami sedang menyiapkan band penggantinya. Untuk band lokal dan nasional yang sebelumnya sudah confirmed, akan kami hubungi untuk penjadwalan ulang. Tunggu pengumuman selanjutnya.

3. Presale yg rencananya akan dibuka tanggal 15 Juli 2012 akan diundur hingga batas waktu yg belum ditentukan. Bagi yg sudah membeli presale di akhir tahun 2011 yg lalu, harap konfirmasi ulang ke Belukar Rockshop, Jl. Pandudewanata 155 Kartopuran, hotline: 0857 25191 666 dengan membawa bukti pembelian.
4. DECAPITATED dipastikan tetap akan tampil pada tanggal 15 September 2012 di Jogja. Venue akan diumumkan secepatnya dan yang pasti tiketnya dibatasi hanya 800 tiket saja dikarenakan kapasitas maximum venue hanya 1000 orang. Pre-sale tiket seharga 75,000 akan dijual dalam waktu dekat ini. Untuk selanjutnya bagi anda yang berminat untuk menonton Decapitated di Jogja bisa langsung aja gabung di group Metal Militia Surabaya (http://www.facebook.com/groups/221427319934/)ato follow  @fixthor untuk info terkini. Sekali lagi di tekankan show DECAPITATED ini tidak ada hubungannya dengan Rock in Solo

5. Rock in Solo 2012 direncanakan akan dilangsungkan pada tanggal 13 Oktober 2012 di Stadion Manahan Solo dengan CANNIBAL CORPSE sebagai headliner. Info untuk band2 mana saja yang bakalan menemani sang raja death metal dari Florida ini akan segera diumumkan. Pre-sale akan dijual dengan harga 100,000. Info tentang kapan dan dimana tiket bisa dibeli akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Jangan lupa follow @Rock_In_Solo di twitter.
 (Sumber : RIS & Victor) 

Rabu, 04 Juli 2012

Seringai Siap Meluncurkan Album "TARING" Pada Tanggal 11 Juli 2012



Band heavy rock Seringai memperlihatkan cover artwork dari album terbaru mereka yang akan dirilis pada 11 Juli 2012. Sebuah tradisi juga bagi band rock satu ini untuk memproduksi dan mengendalikan sendiri seluruh sudut artistik pada karya-karya mereka. Vokalis Seringai yaitu Arian13 kembali bertanggung jawab menjadi ilustrator khas tengkoraknya dari berbagai artwork yang melumuri Taring, “Ini adalah artwork keempat yang akhirnya saya pilih, setelah menurut saya tiga artwork yang saya selesaikan sebelumnya terasa kurang maksimal,” jelas Arian. Saya mendapat berita ini dari Fan Page mereka.


Taring Full Track Listing :

1. Canis Dirus
2. Dilarang Di Bandung
3. Taring
4. Fett, Sang Pemburu
5. Tragedi
6. Serenada Membekukan Api
7. Discotheque (Duo Kribo Cover)
8. Program Party Seringai
9. Lagu Lama
10. Lissoi
11. Infiltrasi
12. Gaza

Oia sebenernya album Taring sudah siap diedarkan kapan saja tapi mereka bilang ingin menunggu Sammy Bramantyo (Bassist) pulang dulu dari luar negeri. Nantinya juga album ketiga mereka ini akan dikemas dengan 2 macam yaitu Deluxe Edition & Regular Edition.

Deluxe Edition

Regular Edition
Deluxe Edition berupa buku hardcover kecil dengan poster dengan ukuran A3 & sticker yang di produksi hanya 999 copies. Kalo yang Regular Edition dengan versi jewel case biasa. Album terbaru mereka yang versi Deluxe Edition hanya bisa didapetin pada tanggal 11 Juli 2012 nanti via Omuniuum & Lawless Jakarta. Kemudian yang versi Regular Edition bisa didapetin pada tanggal yang sama di toko-toko yang didistribusikan Demajors. Harga CD regular version Rp.35.000 [unlimited copies] sementara deluxe edition Rp.75.000 [999 copies]. (arif)

ROCK IN SOLO DIUNDUR !!


Banyak yang bertanya ada apa dengan Rock In Solo? Mengapa diundur dan salah satu Dewan Jendral RIS bilang kalau Rock In Solo di CANCEL?

Berikut ini pernyataan mereka :

"Venue untuk Rock in Solo tahun ini yang mana sedianya berlangsung di Stadion Sriwedari ternyata tidak bisa dipakai dikarenakan molornya perbaikan stadion. Seharusnya perbaikan dilakukan mulai bulan Juni yang lalu dan selesai sebelum Lebaran tetapi kenyataannya baru dimulai bulan Juli ini dan dijadwalkan selesai bulan Oktober (kalo ndak molor lagi). Saya punya opsi untuk memindahkan festival ini di GOR manahan tetapi mendapatkan tentangan dari pihak event organizer. Perlu dijelaskan bahwa posisi saya di Rock in Solo murni sebagai investor, bukan pelaksana. Dikarenakan tidak adanya kata sepakat dalam hal ini maka mulai hari ini saya mundur sebagai investor Rock in Solo dan dengan ini Rock in Solo yang mana sedianya dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 DI CANCEL!!!" - Victor Juliano
Pak Victor mengatakan juga kalo ceritanya ada dua versi, satu dari saya dan satu dari EO. Kalo dari versi pak Victor positif cancel yang mana artinya DECAPITATED tidak akan manggung di Solo.

"Meluruskan yg agak sedikit bengkok agar tidak slip: Rock In Solo sedari edisi perdana (2004. Dan belum berwujud metal fest, mind you) digawangi oleh The Think Organizer selaku konseptor dan pelaksana. Keberadaan bapak Victor Juliano di Rock In Solo adalah sebagai investor yg mulai urun rembug terhitung sejak Rock In Solo IV (2010). Kalau pun kini The Think dan Victor Juliano harus tiba di persimpangan dan mengambil jalan yg berbeda arah, Rock In Solo akan tetap berjalan di jalurnya meski dengan nama dan bentuk yg berbeda. The event may change, but the spirit lives on. Saya, mewakili teman-teman di The Think, sedang berupaya keras untuk membuat Rock In Solo 2012 (atau apapun itu nanti namanya) tetap berlangsung. Jikalau kini palu sudah resmi diketuk, selinting terima kasih dan sebotol maaf kami haturkan untuk bapak Victor Juliano atas kerjasamanya selama ini. Tiap akhir selalu melahirkan awal yg baru. Horns up! " - Firman Prasetyo


"Saya disini sedikit memberikan tanggapan apa yang diposting pak victor barusan...semua opsi venue ada kekurangan dan kelebihan.disini kita bukan menentang atas opsi GOR Manahan,tp apa mungkin dgn kapasitas GOR yg tdk mungkin menampung 8000-10000 org ttp kita paksakan? Saya disini salah satu org yg terlibat sejak Rock In Solo 2004 sampai sekarang! sejak kita msh membawa nama BAHAYA KOLEKTIF sblm The Think Organizer.saya ulang sekali lg,ROCK IN SOLO tetap jalan,ga di Cancel,cm wktnya akan mundur...trimakasih." - Hellucination Visualizer

Akibatnya penjualan tiket presale #RIS2012 yg sedianya akan dibuka mulai 15 Juli besok, dengan ini juga dinyatakan diundur. Sampai kapan waktu diundurnya pihak EO belum menentukan.

Sebaiknya kita menyikapi dengan cara tidak menyalahkan siapa-siapa baik pihak EO (The Think Organizer) atau investor. Memang kalo sudah beda jalur dan tidak satu visi mau gimana lagi? :)
Harapan saya semoga pak Victor membuat event metal yang lebih meriah (smoga cepat terlaksana karena beliau juga bilang "tunggu tanggal maennya") :D & The Think Organizer tetap menggelar event RIS ataupun apa namanya nanti setiap tahun, seperti meraka bilang the event may change, but the spirit lives on !! (arif)
 

Rabu, 27 Juni 2012

Full Album Terbaru Bvrtan : Meranaers, Nelongsoers, Nesvers Akan Rilis 9 Juli 2012



Menantu Biadab Dari Neraka Yang Sangat Dimvsvhi Ibv Mertva

Sikap tak tav diri dari sosok menantv
Seorang ketva pemvda karang tarvna desa Svkatani
bernama Lvkiman bin Hamdan

Pemvda vsia 23 tahvn lvlvsan SMA dari ibvkota
anak tvnggal dari kelvarga berada dan sombong sayangnya…bapaknya termasvk petani cabe dan svkses tvrvn temvrvn.....

Kerjanya hanya nongkrong di warvng kopi mbah Jo dari pagi sampai malam
Dan tak pernah membantv orang tvanya
Pintar sekali cara bicaranya sehingga dia bisa terpilih menjadi ketva karang tarvna
Dan akhirnya sampai ada gadis terpincvt dan dinikahinya
Dari awal pernikahan dengan pvtri svlvng pak Dedy jvragan jamv deplok ternama desa kami
Lvkiman tinggal bersama mertvanya dan sifat pemalasnya tetap terbawa sampai saat ini
Bangvn siang dan minta semva kopi, sarapan dan rokok harvs tersedia di atas meja makan
Setelah mendengar hal ini Pak Hamdan sangat malv akan sikap anaknya
Pak Hamdan memvtvskan tidak akan membantv kevangan sedikitpvn kepada sang anak tvnggalnya…
Semva ini di diskvsikan berdva antar besan dan sepakat akhirnya Pak Hamdan tetap tidak akan membantv dan Pak Dedy pvn tetap jvga gak akan membantv, hanya memberikan ijin nvmpang tidvr saja.

Lama lama setelah 8 bvlan
pak Dedy dan istrinya pvn semakin sewot
dan tak pernah bertegvr sapa dengan menantvnya ini
Ibv Dedy hanya sewot dan selalv menggervtv kencang di saat melihat menantvnya….

“Mbok cari kerjaan sana, apa gak malv nvmpang makan tiap hari dan cvman bisa nidvrin anaknya orang doing kerjaannya”

Lama lama Lvkiman hanya berkvrvng di kamar dan kelvar kamar saat sang ibv mertva sedang pergi ke kebvn atav sang bapak mertva sedang berjvalan jamv di pasar.
Sementara sang istri lvkiman yang bernama Mbak Jvwita tetap sabar dan pasrah akan keadaan ini dan selalv setia menerima nasib dan keadaan...

Akhirnya jatah kopi dan rokok svdah tidak ada lagi di meja saat Lvkiman bangvn tidvr…
Meja selalv dikosongkan...
dan lvkiman cvman bisa menggervtv dan ngomel…

Sampai akhirnya lvkiman ingin merokok pvn dengan lintingan svrat kabar bekas yang ada di dapvr
semakin hari semakin merana
terkapar akibat vlah pemalasnya
semva kelvarga,, semakin membencinya
Ia pvn depresi,, malv sama tetangga, sama orang tva, sama mertva, sama istri, dan akhirnya bvnvh diri


Diatas adalah lirik dari “Menantu Biadab Dari Neraka Yang Sangat Dimvsvhi Ibv Mertva” yang dapat diunduh di (sini)

Lagu tersebut adalah salah satu lagu yang diambil dari album terbaru Bvrtan “Meranaers, Nelongsoers, Nesvers” yang akan dirilis pada tanggal 9 juli mendatang

Album ini berisikan 9 lagu yang dibagi dalam 3 chapter

Chapter I: Meranaers 
1. Jayalah Negrikv Svkatani
2. Merananya Para Remaja Desa Kami Terhantvi Bayangan Gelap Pengangguran 
3. Menantv Biadab Dari Neraka Yang Sangat Dimvsvhi Ibv Mertva

Chapter II: Nelongsoers 
4. Jval Gabah Bvat Beli Beras 
5. Nasib Penjaga Mvsholla Tatkala Memikirkan Nasib Anak-anaknya 
6. Jeritan Sang Istri Tvkang Becak Ketika Vang Belanja Dapvr Habis Di Minggv Pertama
Chapter III: Nesvers 
7. Dendam Gondorvwo Penvnggv Balai Desa Svkatani  
8. Rahasia Keramat Mencangkok Pohon Mangga Kegelapan 
9. Stress (Rhoma Irama cover)

(Sumber : http://lumbungangker.com/666/Lumbung_Angker.html)

Selasa, 19 Juni 2012

Band yang Bermain di Rock In Solo 2012 (Update)

Confirmed for Rock In Solo 2012: DECAPITATED (Technical Death Metal - Poland)
 
Confirmed for Rock In Solo 2012: Impiety (Black Metal - Singapore)
 
Confirmed for Rock In Solo 2012: Sepiroath (Death Metal - Netherlands)
 
 Confirmed for Rock In Solo 2012: Razed (Heavy Metal/Rock - Malaysia)
 
Confirmed for Rock In Solo 2012: Devour The Martyr (Melodic Death/Thrash Metal - Australia)
 
 Confirmed for Rock In Solo 2012: Speedkill (Thrash Metal - Jakarta)

Confirmed for Rock In Solo 2012: Metallic Ass (Thrash Metal - Jogjakarta)
 
 Confirmed for Rock In Solo 2012: Makam (Black Metal - Solo)

Confirmed for Rock In Solo 2012: Umbra Mortis (Power Metal - Jakarta)
 
 Confirmed for Rock In Solo 2012: Devadata (Hardcore - Surabaya)

 Confirmed for Rock In Solo 2012: Revenge (Death Metal - Jakarta)